Dan seorang pemimpin organisai harus mempunyai kemampuan contohnya, harus mempunyai keahlian dalam mengusai tugas-tugas pemimpin, dan mempunyai rencana ke depan dan keorganisasian, serta mampu membuat kontribusi untuk mengsukseskan sebuah tim. Dan yang paling penting pemimpin harus mempunyai inovatif dan juga senang berkerja sama dengan siapapun.
Dalam mengambil tindakan dalam suatu tim atau organisasi yang harus dilakukan berkerja sama denagn orang, team, dan organisasi yang lain. Kunci dari tindakan berbagi informasi antar organisasi lain, membantu seseorang ketika dibutuhkan, memfasilitasi tujuan kerja group, mengesampingkan interes pribadi demi tercapainya tujuan organisasi.
Dasar prinsip kepemimpinan efektif yaitu rasa saling percaya yang satu dengan yang lainya, dan komunikasi. Dan karakteristik dari pemimpin efektif memiliki visi kedepan, membuat keputusan yang tepat, berkomunikasi dengan baik, memberikan prilaku yang baik, mampu mempercayai orang, mampu menahan emosi, tahan terhadap tekanan,bertanggung jawab, mengenali smua anggota, dan terakhir yaiu cekatan,kreatif dan memberika sesutau yang baru.
Tujuan dari organisasi yaitu organisasi muncul karena orang berkerjasama untuk melaksanakan beberapa kegiatan lebih baik dari bekerja secara individu, sinergi yang dicapai lewat spesialisasi yang menciptakan keahlian seseorang dalam bidang tertentu, dan tantangannya, seseorang semakin memiliki spesialis maka sulit koordinasi.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan
dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan
bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki
sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise,
imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut
keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka
berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan
dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan
yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini
tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota
karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara
majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa
besar pembayaran gajinya.
Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin
dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran
pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu.
Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi
adalah:
Organisasi berorientasi pada pelayanan (service
organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang
profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu
orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic
organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai
imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar